Kamis, 23 Mei 2013

Jejak Selanjutnya.....

Kisah awal di pagi hari
Pagi yang indah dan masih menyisakan sebuah misteri dari sebuah rahasia pula. Beribu bahkan berjuta tanya masih berbolak-balik di kepalaku. Hingga saat ini belum ada satu pun yang terjawab. Aku tidak pernah tahu apa penyebabnya. Padahal sebelumnya selalu ada jalan yang terbentang. Tapi kali ini benar-benar membuat kepalaku terasa ingin pecah memikirkannya. Karena itu, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian yang pernah menganggapku ada sebelum semuanya tiada dan tidak berbekas. Setidaknya itulah yang selalu memberiku semangat. Meski sampai hari ini, aku tetap gagal membuktikan jika aku orang yang selalu punya banyak solusi untuk tiap masalah yang datang. Aku tak mampu lepas dari masalah yang sedang menemui sahabat dekatku dengan sebuah solusi yang cemerlang. Aku dan sebuah kisah seorang sahabat yang masih bertanda tanya. Masih tak terjawab dan juga masih tak berwajah. Semua masih mungkin.....

Hampir setiap hari aku berusaha untuk membuat seorang sahabat agar mampu berdamai dengan hatinya. Setidaknya sampai klimaks dari masalahnya muncul. Namun, setiap kali kucoba meyakinkannya jika semua masalah pasti akan ada akhirnya, selalu saja tak mampu. Selalu saja stagnan dan tak bisa lagi kulanjutkan.

Aku masih sangat ingat ketika masalah ini baru saja membuntutinya. Aku tidak pernah melihat dia seperti itu sebelumnya. Aku sebagai sahabat tentu saja tidak menginginkan seperti itu. Dan ketika kutanyai, dia tertunduk dan belum mengatakan apa-apa.

“Perceraian”, hanya kata itu yang pertama kali dia ucapkan dan masih dengan kepala yang tertunduk. “Yah, hanya perceraian inilah yang mau tidak mau harus kulalui. Sebuah solusi yang sama sekali tak pernah kuinginkan'', dia melanjutkan kalimatnya setelah beberapa saat terdiam dengan mata yang sedikit berkaca-kaca”. Sepertinya dia sedang mengutuk dirinya sendiri. Padahal selama ini, dia selalu mampu menemukan solusi yang baik untuk orang-orang di sekeliling jika ada masalah, sama sepertiku. Hanya saja bedanya, dia lebih bijak dariku. Tapi kali ini? Dia terpeleset ke dalam jurang yang amat terjal dan aku sangat paham perasaannya. Meski saat ini aku tidak mampu memberinya semangat sebagai penegar buatnya.

***

Kisah selanjutnya di sore hari
Matahari harusnya indah senja ini, namun cuaca tidak memberinya kesempatan. Langit berawan hitam pekat dan mungkin sebentar lagi hujan. Dia masih terdiam dan masih duduk di tempat itu. Tempat yang sama seperti sebelumnya. Tempat dimana dia pernah mengukir banyak kenangan indah. Ada yang tak biasa dari tatapannya. Memandang kosong ke tengah samudera. Tak ada yang bisa dia nikmati. Juga senja yang berhalangan memberikan indahnya. Semoga malam nanti tak seperti sore ini dan juga berharap kesedihannya agak reda. Masih tetap di tempat itu. Aku tak punya kesempatan untuk banyak bicara dengannya. Sekedar bercanda atau seperti kebiasaan-kebiasaan yang sering kami lakukan bersama. Tertawa!
''Masih menawar cinta....'' Begitu kalimat yang dia ucapkan. Lalu diam dan tunduk. Tak ada kalimat lagi. Sesaat semua menjadi hening. ''Aku hanya ingin memulai semuanya dari awal setelah kami bercerai”, ucapnya memecah diam yang setia menemani kami sore itu. Begitulah kalimat yang kudengar darinya. Lelaki yang telah lama kukenal. Teman sepermainanku sewaktu kami kecil dulu. Aku bisa melihat kepedihan dari tatapannya. Mungkin hanya aku yang tak banyak bicara ketika membahas masalahnya. Sedangkan yang lain lebih sering menyalahkan dirinya atas yang sedang terjadi.

''Dua tahun''. Jawabmu singkat ketika kutanya sudah berapa lama kau menyimpan semua ini. Kurasa itu bukan waktu yang singkat dan mungkin inilah puncak dari semuanya. Karena itu, kau mrngatakan jika jalan inilah satu-satunya yang harus kau tempuh....

''Tentu saja aku tak pernah memintanya untuk memilih jalan ini. Dia yang menginginkannya'', katanya dengan suara yang agak tinggi. Aku tak melanjutkan pertanyaanku karena aku mengerti apa yang dia rasakan. Aku hanya sedikit tersenyum saat kau minta maaf setelahnya.....

Unknown

About Unknown

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :

2 komentar

Write komentar